20 February 2014

Liburan : hari-hari libur

Tahun 2014 seakan menjadi cahaya bagi pemikiranku yang dulu cuma ingin bersenang-senang dan bergembira ria. menjadi pelita bagi kehidupan manusia yang akan menjajakkan hidupnya pada usia kepala dua. oh aku sekarang sudah mau tua.
sejak SD, yang namanya liburan atau hari-hari libur, identik dengan bersantai, bersenang-senang, bepergian dan lain-lain. hingga tahun lalu, aku masih seperti itu. kurasa aku tidak ada bedanya dengan anak-anak SD dan kindergarten, yang bahagia tiada tara kalau dapat hari libur yang puuuuanjang. entah malaikat apa yang merasuki jiwaku akhir-akhir ini, aku ingin sekali berubah. kemudian aku memang sudah berubah walaupun tidak 100%/. aku tidak mengatakan bahwa aku sekarang berubah menjadi lebih baik, no. tapi perubahan itu mengarah pada pemikiran. aku tidak bisa menilai diriku ini sudah cukup baik atau belum, yang jelas aku merasa bahwa aku telah melakukan perubahan terhadap pemikiranku tentang hari-hari libur.
Cahaya itu seakan menuntunku ke jalan yang benar, menuju pemikiran yang baru. Hari-hari libur semesterku yang lalu penuh dengan malas-malasan, jalan-jalan, nontonin youtube sampe lumutan, mandi sehari sekali, makan 5x sehari, tidur 10jam lebih. ya, itulah aku pada hari libur semester-semester lalu.
Tapi untuk kali ini, aku tidak lagi seperti itu, kecuali untuk 3 point terakhir heheheheheheheh.
hari libur semester ini totalnya ada 1 bulan. sekarang aku masih menjalani hari libur selama 2minggu. apa saja yang aku lakukan pada 2 minggu pertama?
aku mengikuti kursus (privat) kepada ibuku. yeah, ibu. karna aku tahu ibuku adalah the most super multi-talented & multi-tasked mother in this entire world. beliau bisa menyelesaikan masak-masak banyak, jahitan yang dikejar waktu dan lainnya dalam waktu singkat. aku penasaran apa rahasia menjadi wonder woman seperti itu.
1. memasak & membuat kue
2. menjahit
dua hal tersebut merupakan naluri seorang wanita. setiap wanita wajib bisa melakukan dua hal tersebut. dua hal yang klasik, namun tidak dapat ditinggalkan. ketika kelas 3 SD, aku sudah mulai bisa menjahit menggunakan mesin, tapi hanya karena aku adalah anak SD, aku tidak bisa menjahit apapun yang bisa digunakan manusia. aku hanya bisa menjahit baju untuk boneka-boneka barbie ku, hahahahaa
aku juga sudah bisa memasak, tapi itu-itu saja. aku bahkan kadang tidak tahu yang mana namanya tanaman kunci, dan yang lain. aku benar-benar merasa gagal menjadi wanita karena tidak tahu bumbu-bumbu dapur. dan merasa lebih gagal lagi karena kalau memasak memakai bumbu seadanya. di rumah, keluarga tidak biasa menggunakan bumbu instan yang dijual di swalayan-swalayan itu. sejak kuliah, secara otomatis naluri wanitaku yaitu memasak keluar begitu saja. tapi karena jauh dari orang tua, dan tidak banyak waktu untuk memasak, aku seringkali membeli bumbu nasi goreng instan, padahal awal tahunnya masih mau ribet-ribet pake cobek dan segala macam. aku jadi benar-benar merasa gagal pada saat itu.
hari-hari liburku masih random. setengah hari ribet di dapur, sisanya malas-malasan di kamar sambil baca buku. atau setengah hari ribet di lantai 2 tempat ibu menjahit, sisanya malas-malasan lagi sambil ngeblog ga jelas. tapi berbeda jika malam hari, hari liburku diisi oleh mengursusi anak SD yang lagi deg-degan UNAS. ciaaakk siapa lagi dia kalau bukan adek?
hari-hari liburku masih panjang dan tersisa 2 minggu untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya. apa lagi yang akan kulakukan?

No comments:

Post a Comment